Tentangmu...
Aku buta tapi aku percaya.
Aku miskin tapi aku yakin.
Bersamamu...
Aku gombal tapi itu modal.
Aku dahaga tapi bahagia.
Tanpamu...
Aku buaya tapi setia.
Aku bertingkah tapi kalah.
Kehilanganmu...
Aku ada tapi hampa....
Kamis, 11 Februari 2010
Selasa, 09 Februari 2010
Plawangan
Karena Hati Telah Terluka
Ku toreh pena dalam kenangan
Dengan kelamnya tinta bayangan
Karena hati telah terluka
Tak peka lagi ku merasa
Ku sibak angan yang masih temaram
Dengan tajamnya senjata keindahan
Karena hati telah terluka
Senyumku ini masihlah duka
Kuterdiam dalam keheningan
Coba melupakan dalam kesenyapan
Karena hati telah terluka
Damai ini hanyalah sementara
Kuberlari menempuh bahaya
Mencabik diri mengejar luka
Karena hati telah terluka
Menjelang ajalpun tak ingat surga……
Dengan kelamnya tinta bayangan
Karena hati telah terluka
Tak peka lagi ku merasa
Ku sibak angan yang masih temaram
Dengan tajamnya senjata keindahan
Karena hati telah terluka
Senyumku ini masihlah duka
Kuterdiam dalam keheningan
Coba melupakan dalam kesenyapan
Karena hati telah terluka
Damai ini hanyalah sementara
Kuberlari menempuh bahaya
Mencabik diri mengejar luka
Karena hati telah terluka
Menjelang ajalpun tak ingat surga……
Senin, 01 Februari 2010
Mencari Arti
Terjun dalam
Terpuruk diri
Melawan angan
Tak sampai hati
Menyelam dalam
Tersedak sendiri
Terbatas badan
Memaksa diri
Mata terpejam
Mencari bunyi
Tak jelas tujuan
Terus mencari
Dapat bermacam
Bingung sendiri
Tanpa Tuhan
Tiada arti...
Terpuruk diri
Melawan angan
Tak sampai hati
Menyelam dalam
Tersedak sendiri
Terbatas badan
Memaksa diri
Mata terpejam
Mencari bunyi
Tak jelas tujuan
Terus mencari
Dapat bermacam
Bingung sendiri
Tanpa Tuhan
Tiada arti...
Minggu, 31 Januari 2010
Berharap Badai
Terjerat di keheningan
Alam bawah sadar mencuat kepermukaan
Antara ekstase dan siksaan
Terhipnotis lambaian dunia lain
Tersentak tak bergerak
Serasa tak berpijak
Hanya pupil yang menggeliat
Menatap pekat
Memburu suara berharap pada kesadaran
Mencari respon pada semua panca indra
Hanya denging gendang telinga
Napas memburu, mulut membisu
Berharap respon
Berharap badai
Berharap bencana…….!
Alam bawah sadar mencuat kepermukaan
Antara ekstase dan siksaan
Terhipnotis lambaian dunia lain
Tersentak tak bergerak
Serasa tak berpijak
Hanya pupil yang menggeliat
Menatap pekat
Memburu suara berharap pada kesadaran
Mencari respon pada semua panca indra
Hanya denging gendang telinga
Napas memburu, mulut membisu
Berharap respon
Berharap badai
Berharap bencana…….!
The Soul
Detak jarum smakin jelas
Denging nyamuk yang mengganggu
Dalam kehampaan diri
Menjadi lagu melankolis tanpa arti
Mengalirnya waktu
Sederas bah melewati semua
Tanpa pegangan jiwa ini terseret
Tanpa bekal jiwa ini lapar
Terdampar di kehampaan
Terkapar dan lapar
Terbangun tanpa sadar
Berdiri tanpa kaki
Jiwa ini hampir mati….
Denging nyamuk yang mengganggu
Dalam kehampaan diri
Menjadi lagu melankolis tanpa arti
Mengalirnya waktu
Sederas bah melewati semua
Tanpa pegangan jiwa ini terseret
Tanpa bekal jiwa ini lapar
Terdampar di kehampaan
Terkapar dan lapar
Terbangun tanpa sadar
Berdiri tanpa kaki
Jiwa ini hampir mati….
Stagnasi
Terbujur terlentang
Angan menerawang
Kontemplasi pada alam
Walau waktu menerjang
Bagai sungai yang tenang
Aaachhh............ Kuatkah...... Sanggupkah.......Yakinkah....!
Rumput telah menguning karna tertindih
Ilalang tumbuh di sekitar tubuh
Takkan berkarat karna bukan logam
Takkan lapuk karna bukan kayu
Hanya karna nyawa masih melekat
Woyy.... Pikirkan.......pikirkan......pikirkan........!!!!
Angan menerawang
Kontemplasi pada alam
Walau waktu menerjang
Bagai sungai yang tenang
Aaachhh............ Kuatkah...... Sanggupkah.......Yakinkah....!
Rumput telah menguning karna tertindih
Ilalang tumbuh di sekitar tubuh
Takkan berkarat karna bukan logam
Takkan lapuk karna bukan kayu
Hanya karna nyawa masih melekat
Woyy.... Pikirkan.......pikirkan...
Langganan:
Komentar (Atom)

